๐Ÿ›ก๏ธ State of Trust 2025: Jebakan “Security Theater” & Bangkitnya Agentic AI


Apakah tim keamanan kalian merasa makin sibuk, tapi rasanya risiko nggak turun-turun? ๐Ÿค” Kalian nggak sendirian.

Laporan terbaru dari Vanta, State of Trust Report 2025, menyoroti fenomena mengkhawatirkan di dunia cybersecurity & compliance. Risiko meroket, tapi budget dan cara kerja kita masih jalan di tempat.
Mari kita bedah datanya! ๐Ÿ‘‡

๐Ÿ›‘ 1. The Problem (Masalah Utama)
Kita sedang menghadapi “The Trust Paradox”.
๐Ÿ”ฅ Risiko di Puncak Tertinggi: 72% pemimpin keamanan mengatakan risiko keamanan saat ini berada di titik tertinggi sepanjang masa .
๐Ÿ’ฐ Budget Stagnan: Meski risiko naik, budget keamanan macet di angka 10% dari total budget IT, padahal idealnya 17% .
๐ŸŽญ Security Theater: Tim menghabiskan 12 minggu per tahun hanya untuk urusan kepatuhan (compliance) manual . Akibatnya? 2/3 perusahaan merasa lebih sibuk “membuktikan” keamanan (proving) daripada “meningkatkan” keamanan itu sendiri (improving).

๐Ÿ’ก 2. Metodologi & Tren: Agentic AI
Solusi (sekaligus risiko baru) yang sedang tren adalah Agentic AIโ€”AI yang bisa bertindak otonom, bukan sekadar chat.
๐Ÿค– Adopsi Masif: 79% perusahaan sudah atau berencana menggunakan Agentic AI .
โš ๏ธ The Knowledge Gap: Masalahnya, 65% pemimpin mengaku penggunaan Agentic AI mereka lebih cepat daripada pemahaman mereka tentang cara kerjanya .
๐Ÿšง Minim Kontrol: Hanya 48% yang punya framework untuk membatasi otonomi AI ini. Kita memberi “kunci mobil” ke AI tanpa tahu cara ngeremnya.

๐Ÿ“‰ 3. Finding & Impact (Vendor Risk)
Dampak dari sistem yang manual dan tidak terintegrasi sangat nyata di sisi Third-Party Risk (Vendor):
๐Ÿ”“ Vendor Bocor: 56% organisasi mengalami kebocoran data yang disebabkan oleh vendor dalam setahun terakhir .
๐Ÿ‘‹ Trust is Fragile: 57% perusahaan akhirnya memecat vendor karena masalah keamanan .
๐Ÿ“Š Kesimpulan: “Trust” bukan lagi soal sertifikat yang dipajang di dinding, tapi soal data real-time. Jika vendor gagal menjaga data, kontrak melayang.

๐Ÿ› ๏ธ 4. How to Use (Langkah Taktis)
Laporan ini menyarankan 3 langkah konkret untuk keluar dari jebakan “Security Theater”:
๐Ÿค– Leverage Automation: Gunakan AI untuk menghilangkan kerjaan manual (seperti koleksi bukti audit). 95% perusahaan yang pakai otomasi melaporkan peningkatan efektivitas tim .
O Continuous Monitoring: Tinggalkan audit setahun sekali (“point-in-time”). Beralihlah ke continuous monitoring untuk vendor kalian .
๐Ÿ“ข Public Trust Center: Jangan biarkan klien menebak-nebak. Buat Trust Center publik yang menampilkan postur keamanan kalian secara live dan transparan.

๐Ÿ“ 5. Key Takeaways
โœ… Optics vs Outcomes: Berhentilah melakukan security theater. Fokus pada hasil keamanan nyata, bukan sekadar lolos audit.
โœ… Guardrails for AI: Agentic AI adalah masa depan efisiensi, tapi tanpa governance framework yang jelas, itu adalah bom waktu.
โœ… Trust is Growth: Keamanan bukan lagi cost center, tapi revenue driver. 82% setuju bahwa keamanan yang kuat langsung meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Apakah kantor kalian sudah pakai AI untuk urus compliance, atau masih manual pakai spreadsheet? Diskusi di bawah ya! ๐Ÿ‘‡

Download report: https://www.vanta.com/state-of-trust/global

#StateOfTrust2025 #CyberSecurity #GRC #AgenticAI #Vanta #InfoSec #Compliance #TechTrends #AI #RiskManagement

Leave a Comment