🧠 Ilya Sutskever: “Era Scaling Sudah Lewat, Selamat Datang di Era Discovery!” 🚀


Ilya Sutskever, sosok legendaris di balik ChatGPT dan kini pendiri Safe Superintelligence (SSI), baru saja memberikan wawancara langka yang membuka mata.

Jika dulu mantranya adalah “Scale is all you need”, sekarang Ilya bilang kita harus ganti strategi. Ini bedahannya:

1. ⚠️ Problem Statement (Masalah)
* The “Jaggedness” Paradox: Model AI sekarang aneh. Di satu sisi jago banget coding level olimpiade, tapi disuruh benerin satu bug sederhana malah nambah bug baru. Kenapa?
* Generalisasi Lemah: Manusia bisa belajar konsep mendalam dari sedikit data. AI butuh triliunan data (seluruh internet) tapi pemahamannya seringkali dangkal.
* Scaling Fatigue: Menambah jumlah GPU dan data (“Scaling”) mulai mengalami diminishing returns. Scaling telah “menyedot oksigen” dari inovasi lain, membuat industri kehabisan ide baru.

2. 🛠️ Metodologi & Solusi (Visi SSI)
Ilya percaya kita sedang berpindah dari Age of Scaling ke Age of Discovery (Riset).
* Beyond Pre-training: Pre-training memberi AI pengetahuan luas (“lebar”), tapi RL (Reinforcement Learning) seringkali membuatnya terlalu sempit (narrow) dan kaku. Tantangannya adalah menyeimbangkan keduanya.
* The “It” Factor: Mencari paradigma baru agar AI bisa belajar seperti manusia cerdas: sedikit data, tapi pemahaman dalam. Bukan sekadar menghapal pola.
* Straight Shot: SSI tidak akan terdistraksi bikin produk komersial (seperti ChatGPT/Gemini). Mereka fokus 100% riset untuk memecahkan masalah Superintelligence yang aman dalam satu garis lurus.

3. 📈 Findings & Insight Kunci
* 📉 Lebih Banyak Perusahaan daripada Ide: Industri AI sekarang banjir modal ($1T+), tapi miskin ide baru. Kebanyakan cuma mengulang resep lama (Scaling).
* 🤖 Emosi sebagai Fitur: Ilya berspekulasi bahwa “emosi” pada manusia mungkin adalah value function yang sangat efisien untuk mengambil keputusan cepat, sesuatu yang belum dimiliki AI.
* 🐌 Slow Takeoff: Meski investasi AI gila-gilaan (1% GDP), dampak ekonominya belum terasa masif bagi orang awam. Ini tanda bahwa teknologi ini masih butuh lompatan kualitatif, bukan cuma kuantitatif.

4. 💡 Key Takeaways
* Scaling is not enough: Memperbesar model saja tidak akan membawa kita ke AGI. Kita butuh terobosan arsitektur baru.
* Back to Basics: Masa depan AI ada di tangan researcher yang berani eksplorasi ide gila, bukan cuma engineer yang jago manage cluster GPU.
* Safety First: Keamanan bukan fitur tambahan, tapi pondasi utama. Tanpa safety yang benar, AI supercerdas tidak akan berguna (atau malah berbahaya).

🔗 Dengar/Baca Wawancara Lengkapnya: https://www.dwarkesh.com/p/ilya-sutskever-2

#IlyaSutskever #ArtificialIntelligence #AGI #Superintelligence #SSI #AIResearch #TechTrends #DeepLearning #FutureOfAI

Leave a Comment