๐Ÿš€ Amazon Web Services DynamoDB Outage Post-Mortem โ€“ US-EAST-1


๐Ÿ“Œ Problem Statement
1. Pada tanggal 19โ€“20 Oktober 2025, AWS mengalami gangguan besar di region US-EAST-1 akibat kegagalan pada layanan Amazon DynamoDB.
2. Masalah bermula dari manajemen DNS otomatis DynamoDB yang memasang record yang kosong untuk endpoint regional dynamodb.us-east-1.amazonaws.com.
3. Karena banyak layanan AWS bergantung pada DynamoDB (misalnya peluncuran EC2, Lambda, Fargate), kegagalan ini menyebabkan gangguan berantai yang berlangsung hingga ~15 jam.

๐Ÿ› ๏ธ Methodology / Solusi / Hypothesis
1. AWS menjelaskan bahwa sistem manajemen DNS terdiri dari dua komponen utama: โ€œDNS Plannerโ€ yang membuat rencana, dan โ€œDNS Enactorโ€ yang menerapkannya via Route 53.
2. Root cause: kondisi race condition antara dua Enactor. Enactor pertama terlambat, sementara Enactor kedua menerapkan rencana yang lebih baru dan kemudian melakukan clean-up sehingga Enactor pertama akhirnya menerapkan rencana lama โ†’ record DNS endpoint DynamoDB jadi kosong.
3. Hipotesis: Dengan melakukan otomasi skala besar dan abstraksi untuk layanan infrastruktur inti, muncul fragilitas tersembunyiโ€”ketika terjadi deviasi kecil, efeknya bisa sangat besar.

๐Ÿ“Š Findings / Results / Impact
1. Waktu gangguan sejauh ini dilaporkan hingga ~15 jam untuk beberapa layanan dan pelanggan.
2. Dampak meluas di banyak layanan AWS, termasuk peluncuran EC2, health-check NLB (Network Load Balancer), dan layanan-lain yang menggunakan DynamoDB sebagai metadata/state store.
3. AWS mengumumkan tindakan perbaikan:
Menonaktifkan sementara automasi DNS (DNS Planner & Enactor) secara global.
Memperkuat mekanisme throttling, memperkecil radius perubahan cepat pada NLB dan sistem provisioning EC2 untuk menghindari congestive collapse.

โœ… Key Takeaways
1. Bahkan cloud besar seperti AWS bukan bebas dari โ€œkesalahan kecilโ€ yang berdampak besarโ€”termasuk bug di sistem otomasi infrastruktur.
2. Ketergantungan pada satu region atau layanan metadata/state (seperti DynamoDB) meningkatkan risiko gangguan skala besar.
3. Observasi produksi: sistem otomasi dan abstraksi harus terus diuji dalam skala penuhโ€”teori dan simulasi saja tak cukup.
4. Untuk tim arsitektur: perkuat redundansi, fallback path, dan kemampuan service grace ketika automasi gagal.
5. Perusahaan pengguna cloud sebaiknya mengevaluasi strategi multi-region/penyedia layanan dan memiliki rencana mitigasi terhadap gangguan hyperscaler.

Sumber:
https://www.infoq.com/news/2025/11/aws-dynamodb-outage-postmortem/

๐Ÿ”– #AWS #DynamoDB #CloudOutage #PostMortem #US-EAST-1 #DNSFailure #ReliabilityEngineering #CloudResilience #InfrastructureFragility

Leave a Comment