πŸ“Š Jangan “Terbang Buta” di Kubernetes! Ini 6 Metrik Wajib Pantau Biar Cluster Gak Meledak πŸ’₯


Pernah gak sih pod tiba-tiba crash atau aplikasi lemot, tapi pas dicek kubectl get pods statusnya Running? πŸ€”

Itu tandanya kamu kurang visibilitas. Kubernetes itu sistem yang kompleks, dan tanpa monitoring yang bener, kamu kayak nyetir mobil dengan mata tertutup. Spacelift baru aja merilis panduan lengkap soal Kubernetes Metrics.

Ini rangkumannya biar kamu gak perlu baca 15 menit:

1. ⚠️ Problem Statement (Masalah)

πŸ™ˆ Blind Spot: K8s bawaan (Metrics Server) cuma kasih info dasar seperti CPU/RAM. Gak cukup buat debug masalah serius yang lebih dalam.

🧩 Kompleksitas: Ada ribuan metrik yang bisa dilacak. Kalau dilacak semua, storage penuh & biaya bengkak. Kalau terlalu sedikit, incident gak ketahuan.

πŸ›‘ Silent Killer: Isu seperti API Server Latency atau DNS Failure seringkali gak kelihatan di status Pod biasa, tapi dampaknya fatal.

2. πŸ› οΈ Solusi: 6 Pilar Metrik K8s

Jangan asal monitor. Fokus ke 6 kategori ini:

πŸ–₯️ Cluster Metrics: Kesehatan Control Plane (API Server latency, etcd health). Kalau ini sakit, satu cluster sakit.

πŸ’» Node Metrics: CPU/Memory fisik dan Disk Pressure. Pastikan “rumah”-nya pod masih muat dan sehat.

πŸ“¦ Pod/Container Metrics: Pantau Restart counts (penting buat deteksi CrashLoopBackOff), OOMKilled, dan Liveness Probe failures.

🌐 Network Metrics: Cek Packet loss dan Ingress error rates (5xx/4xx). Seringkali aplikasi lambat bukan karena kode, tapi karena jaringan.

πŸ’Ύ Storage Metrics: Volume capacity. Jangan sampai database mati mendadak karena disk penuh!

πŸ“± Application Metrics: Business logic (jumlah user login, transaksi sukses). Ini metrik yang paling dipedulikan sama bos kamu.

3. πŸ“ˆ Tools & Best Practices

πŸ₯‡ The Gold Standard: Kombinasi Prometheus (pengumpul data) + Grafana (visualisasi) adalah raja di ekosistem ini.

πŸ”” Actionable Alerts: Jangan bikin alert buat semua hal. Cuma nyalakan notifikasi kalau kamu bisa dan harus melakukan sesuatu (misal: Disk > 90%).

πŸ€– Automation: Gunakan metrik ini buat auto-scaling (HPA/VPA). Biarkan robot yang kerja nambah pod pas trafik naik.

4. πŸ’‘ Key Takeaways

🏷️ Label is King: Pastikan semua resource punya label yang rapi (env=prod, team=backend) biar bisa di-filter dengan mudah di dashboard.

πŸ”— Correlate: Metrik cuma ngasih tau “Apa” yang terjadi. Gabungkan dengan Logs dan Traces buat tau “Kenapa” itu terjadi.

βš™οΈ How to Use (Quick Setup)

Cara paling gampang buat dapet semua monitoring di atas adalah pake Helm Chart:

helm repo add prometheus-community https://prometheus-community.github.io/helm-charts helm install monitoring prometheus-community/kube-prometheus-stack -n monitoring –create-namespace

Boom! Dashboard Grafana langsung siap pakai. πŸš€

πŸ”— Baca Panduan Lengkapnya: https://spacelift.io/blog/kubernetes-metrics

#Kubernetes #DevOps #Monitoring #Prometheus #Grafana #SRE #CloudNative #Spacelift #TechTips #SysAdmin

Leave a Comment