Tanggal Berita: 10 Desember 2025
Ara Kharazian merilis pembaruan bulanan "Ramp AI Index" yang melacak pengeluaran riil perusahaan Amerika untuk AI. Laporan bulan November menunjukkan fenomena menarik: setelah setahun penuh pertumbuhan eksplosif, kurva adopsi AI tiba-tiba mendatar (flatline).
🚧 Problem Statement: Jeda Pasca-Lonjakan
Setelah lonjakan adopsi yang agresif sepanjang awal hingga pertengahan tahun 2025, data bulan November menunjukkan stagnasi.
🛑 Angka Stagnan: Tingkat adopsi AI oleh bisnis bertahan di angka 45%, tidak berubah dari bulan sebelumnya. Bahkan, sektor Keuangan dan Teknologi mencatat sedikit penurunan. Hal ini memicu pertanyaan spekulatif di pasar: Apakah gelembung (bubble) AI mulai pecah, atau ini sekadar napas sejenak sebelum lompatan berikutnya?
🛠️ Metodologi: Data Transaksi Riil
Berbeda dengan estimasi Biro Sensus yang berbasis survei, Ramp AI Index menggunakan data transaksi pengeluaran (spend data) aktual dari kartu korporat Ramp. Ini memberikan gambaran yang jauh lebih granular, tepat waktu, dan jujur mengenai alat apa yang sebenarnya dibayar oleh perusahaan, bukan sekadar apa yang mereka "katakan" mereka gunakan.
⚡ Findings: Pergeseran Kekuatan Vendor
Meskipun angka agregat terlihat datar, terjadi pergerakan dinamis di bawah permukaan antar penyedia model AI.
📉 OpenAI Terkoreksi: Sang pemimpin pasar mengalami penurunan adopsi sebesar 1% menjadi 34,8%. Ini menandakan bahwa dominasi mutlak OpenAI mulai tergerus saat perusahaan mulai mengeksplorasi opsi lain.
📈 Pesaing Menguat: Di saat OpenAI turun, Anthropic dan Google justru mencatatkan pertumbuhan (masing-masing +0,8% dan +0,7%). Google, khususnya, dinilai "underrated". Dengan peluncuran Gemini 3 dan model generasi gambar Nano Banana Pro, Google berhasil menarik pelanggan baru di luar basis pengguna Workspace mereka dengan kecepatan tinggi.
🔍 Normalisasi Pasar: Ara Kharazian menilai ini bukan pecahnya bubble, melainkan normalisasi. Adopsi di sektor non-teknologi (ritel, konstruksi, manufaktur) justru naik, menunjukkan bahwa gelombang adopsi sedang bergerak dari "early adopters" ke industri fisik.
⚙️ Analisis Masa Depan: Syarat Pertumbuhan Baru
Agar kurva adopsi kembali menanjak, pasar membutuhkan salah satu dari dua pemicu ini.
🚀 Technological Gains: Model AI harus menjadi jauh lebih baik lagi secara drastis untuk memicu gelombang pembelian baru.
🏗️ Implementation Gains: Perusahaan harus menemukan kasus penggunaan (use cases) yang lebih matang dan bernilai nyata, sehingga pasar mainstream merasa wajib untuk ikut mengadopsi AI.
🗝️ Key Takeaways
📊 Dinamisme Ekstrem: Pasar software AI bergerak dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Posisi pemimpin pasar bisa digoyang hanya dalam hitungan bulan, berbeda dengan siklus software tradisional.
👑 OpenAI Masih Raja: Meskipun mengalami penurunan, OpenAI tetap menjadi kategori pengeluaran default bagi sebagian besar bisnis, memegang posisi kompetitif yang sangat kuat.
🔄 Diversifikasi Stack: Data menunjukkan tren bahwa perusahaan mulai tidak lagi bergantung pada satu vendor saja (single-model reliance), melainkan mulai membagi anggaran mereka ke Anthropic dan Google.
💬 Interaksi Pembaca
Apakah perusahaan Anda termasuk dalam 45% yang sudah membayar layanan AI? Jika ya, apakah Anda setia pada satu vendor (misal: ChatGPT Team), atau mulai berlangganan layanan kompetitor seperti Claude atau Gemini untuk kebutuhan spesifik?
Sumber:
https://econlab.substack.com/p/business-ai-adoption-flatlines-december-2025
#AIAdoption #BusinessIntelligence #RampAIIndex #OpenAI #Anthropic #GoogleGemini #MarketAnalysis #Economics #B2BTech #FinTech